![]() | |||
IBRAHIM LISAHOLITH
Mahasiswa jurusan perencanaan wilayah
dan kota
universitas Bosowa Makassar
Ketua umum ikatan pemuda pelajar
mahasiswa
luhu huamual – Makassar
|
Indonesia adalah negara yang yang rawan
akan bencana alam yakni gempa ataupun tsunami,baik gempa tektonik maupun
vulkanik. kawasan yang rentan akan bahwa bencana tsunami adalah wilayah selatan
pulau Sumatra,jawa,nusa tenggara sampai pada kepulauan Maluku. Hal ini
berdasarkan jalur-jalur patahan,dan gunung-gunung berapi aktif atau tak aktif
baik yang sudah terpetakan jalurnya ataupun belum terdeteksi .wilayah Maluku
merupakan wilayah yang rawan hal ini di karenakan wilayah Maluku merupakan zona
pertemuan antara 3 lempengan yang membentuk Palung kedalamanya antara (4.500
-7.000) meter yang di kenal dengan Zona Subduksi ,zona patahan di sekitaran
Pulau Seram yang memanjang dari Kaimana hingga Luwuk banggai,selain itu
zona-zona Kegempaan di sekitaran Kepulauan Maluku memiliki jejak panjang Gempa
dan Tsunami di masa lalu.yang di akibatkan oleh interaksi antara lempengan
Eurasi-pasifik dan indo-Australia.
Seperti yang tercantum dalam catatan
Rumpius,Tsunami besar yang pernah melanda Pulau Seram dan Pulau Ambon Pada
tahun 1674.Tsunami tahun 1674 di laporkan ketinggian air mencapai 80-100 meter
di Hila dan negeri lima sementara wilayah lain 2-3 meter.wilayah ini pula
pernah di landa bencana Tsunami kuat pada tahun 1899 (Rumpius) dimana
kemungkinan juga di ikuti longsor bawah laut dan berdampak fatal terhadap
daerah di Pulau Seram.Tsunami juga pernah melanda wilayah Elpaputih pada 30
September 1899,berdasarkan modeling yang di lakukan oleh Hamzah Latief(Ahli
tsunami dari ITB) Ketinggian air mencapai 8-12 meter,selain itu gempa dan
tsunami juga pernah melanda Ambon pada tanggal 8 oktober 1950 namun tak
menimbulkan korban jiwa.untuk scenario gempa seperti yang terjadi pada tahun
1674,jika bencana Tsunami tersebut terjadi di utara Pulau Ambon maka hanya
dalam waktu 15 menit bisa tiba setelah gempa,sedangkan Kota Ambon hanya butuh
25-30 menit.berdasarkan jejak bencana yang terjadi di masa lalu,bagamanakah
kesiapan kita,bagaimana scema evakuasi siaga bencana dan mitigasi bencana,jika
bencana tersebut kembali terjadi.kita ketahui bahwa masyarakat wilayah kepulauan
maluku merupakan masyarakat pesisir.oleh sebab itu kedepanya di harapkan
bagaimana Pemerintah Maluku menyikapi hal ini secara serius sebagai kebutuhan
keselamatan di masa akan datang.dengan membuat konsep kebijakan terhadap
pengelolaan wilayah pesisir,Arahan-arahan tentang peruntukan lahan wilayah
pesisir,daya dukung wilayah pesisir serta daya dukung Infrastruktur.
Perencanaan berbasis mitigasi sangatlah
penting sebagai instrumen untuk memanilisir dampak dari bencana Gempa bumi
maupun Tsunami yang terjadi di wilayah maluku yang rawan akan bencana tersebut
Membangun Areal Jalur Hijau.Pemecahan untuk mencegah dampak yang sangat besar
akibat adanya bencana-bencana alam seperti tsunami dimasa yang akan datang
rasanya perlu pemerintah maluku membuat suatu arahan kebijakan yaitu dengan
membangun kawasan lebar jalur hijau hutan mangrove sebagai hutan lindung zone
pantai (the width of mangrove green belt as coastal zone protection forest).di
kawasan pesisir Jalur hijau hutan mangrove ini selain berfungsi sebagai
penyangga atau buffer terhadap angin, gelombang dan arus juga mempunyai fungsi
(1) sumber produktivitas primer perairan, (2) tempat berlindungnya organisme,
(3) stabilisator proses pengendapan lumpur, (4) sebagai filter bagi pencemaran
perairan.sangat di harapkan keseriusan dari pemerintah kita dalam hal
pembangunan baik pada aspek penataan ruang,aspek perizinan maupun kajian
mengenai mitigasi bencana,Kota Ambon misalnya kota yang telah mengembang hampir
semua jenis kegiatan sehingga kegiatan pembangunan tumbuh secara serentak dan
tak beraturan baik pada kawasan pesisir sampai pada pegunungan tampa
memperhitungkan daya dukung lingkungan dan daya dukung lahan sementara pulau
ambon sendiri mempunyai 10 garis zona patahan dan berada pada kawsaan pemukiman
seperti jln.Patimura ambon sampai Batumeja,kemudian daerah Poka-Rumah
tiga,waiyame,telaga kodok sampai ke arah utara pulau ambon.harapan kedepanya
pemerintah dalam membangun konsep tata ruang jangan hanya berbasis indeks
peningkatan ekonomi setiap sektor, tetapi harus sudah memasukan indeks
lingkungan dan kebencanaan.
Kebijakan pemerintah Maluku sangat di
harapakan dalam penataan ruang yang berkelanjutan sebagai kebutuhan,pemerintah
harus jeli dalam memberikan perizinan serta menindak tegas para pelanggar pembangunan
yang tidak memperhitungkan Mitigasi bencana,daya dukung lahan serta Mutu
bangunan baik pada kwasan pesisir atau pun pegunungan,gempa bumi dan tsunami
mungkin tak akan membunuh jika kita tidak melanggar aspek-aspek tersebut dan
memperhatikan Mitigasi bencana kita dengan Membangun Konsep Tata Ruang Yang
lestari Yang Mampu memitigasi Bencana Alam Pemerintah Maluku harus menetapkan
konsep tata ruang untuk memitigasi bencana alam dengan memperhatikan
daerah-daerah untuk: (a) wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem
penyangga kehidupan; (b) pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem
penyangga kehidupan; dan (c) pengaturan cara pemanfaatan wilayah perlindungan
sistem penyangga kehidupan, (d) daerah-daerah budidaya dan (e) daerah-daerah pemukiman
dan infrastruktur lainnya.di padukan selain itu peranan pemerintah sanagt di
harapkan untuk bagaimana adanya sosialisai berkelanjutan akan pentingnya
Mitigasi bencana sesuai yang di amanatkan pada UU NO.24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana,yang pada prinsipnya Mengatur tahapan meliputi pra
bencana maupun saat tanggap darurat.
Jika hal ini di tidak di tanggapi serius Maka akan menjadi bom waktu
yang sewaktu-waktu dapat meluluh lantakan kita
The Wizard of Odds - Dr.MCD
BalasHapusThe 충주 출장안마 Wizard of Odds, an independent unbiased, unbiased service 동두천 출장샵 from Dr.MCD, provides 정읍 출장샵 free 춘천 출장마사지 Dr.MCD medical information for 강릉 출장안마 non-Americans, seniors,