Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Minggu, 25 Desember 2016

MENGENANG SEJARAH.PROSES PEMBUATAN DAN PENGIBARAN BENDERA PUSAKA MERAH PUTIH DI NEGERI HITU MESSING.






 SUBHAN  NUR FATTAH
  TOKOH PEMUDA WAKAL

Sejarah Proses Pembuatan dan Pengibaran bendera pusaka Merah Putih di Negeri Hitu Messing 27 Desember 1949.1949 adalah tahun yg bersejarah bagi Rakyat Maluku terkhusus masyarakat Jazira Leihitu. dmna pada tahun ini tepatnya 27 Desember 1949 dikibarkan bendera pusaka merah putih pertama di tanah Maluku berlokasi di Negeri Hitu Messing Jazirah Leihitu.

Surat yang di keluarkan oleh Legiun Veteran H. Mahmud Slmat
Negeri Hitu Messing yg pd saat itu merupakan Bandar Pelabuhan central di Maluku menjadi tempat yg di anggap tepat utk mengibarkan Pusaka Merah Putih sbg tanda pengakuan Maluku atas NKRI dan Menjadi Bagian dr NKRI. Pengibaran pusaka Merah Putih dilakukan setelah para pejuang dr Neger.Negeri Di jazirah leihitu bersama.sama menurunkan Bendera Belanda di Batu Gajah kota Ambon.
Namun ada hal yg menarik yg dilupakan bahkan tak perna diketahui oleh kita para penerus dan pewaris sejarah, hal itu adalh proses pembuatan bendera pusaka yg dibawa dan dikibarkan di Negeri Hitumesing. 

Bendera Pusaka Itu dibuat/disulam/dijahit oleh seorng Perempuan yg Bernama DJALEHA SAULATU di Negeri Awal Wakall, konon katanya bendera itu disulam dr daun Nanas yg dikeringkan dan di ammbil urat daunnya sbg Benang, proses pembuatan itu disaksikan dan dikawal Oleh para Pejuang yg mempertahankan kemerdekaan di antaaranya : M. TAIP MAHU (kakeknya Pa'Ruslan Hehalatu) dari Negeri URENG, M. QASIM MARUAPEY dari Negeri Tengah.Tengah dan W. REAWARU dr Negeri WAAI dan Seluruh Masyrakat Negeri Wakal. (Ada juga perwakilan dr Negeri.Negeri lain).

Surat yang di keluarkan oleh Legiun Veteran H. Mahmud Slmat
Kemudian Tepatnya Pada Tanggal 27 Desember 1949 bendera itu dibawa dari Negeri Awal Wakal menuju Negeri Hitu Messing Utk dikibarkan, dlm perjalanan menuju negeri Hitu Messing bendera itu diiringa dengan Tarian Cakalele yg dipimpin Oleh ABDUL RAJAB PATTA bertindak sbg Kapitan, dan dikawal Oleh Para pejuang.pejuang tsb. Bendera itu dipangku oleh Penjahitnya sendiri DJALEHA SAULATU dan didampingi oleh ONYA SUNETH, kemudian sesampai d Negeri HituMessing Bendera itu diserhkan dan dikibarkan. (Sumber nene SAPIA MAHU anaknya M.TAIP MAHU, yg juga turut bersama rombongan membawa Bendera itu ke Negeri Hitu Messing).

Hari ini, 27 desember adalah peraian untuk kesekian kalinya namun perayaan Itu hanya melibatkan masyarakat local besama beberpa veteran perwakilan dr beberapa negeri/desa yang terkesan terpusat hanya pada Negeri Hitu Mesing, proses sejarah yang terjadi puluh tahun lalu semestinya dalam perayaannya haruslah ditransformasikan perayaannya seperti apa yg terjadi pada 27 desember 1949 silam, meski pelakunya bukan lagi pelaku yang sebenarnya. Sejalan dengan penuturan sejarah oleh Nenek Sapia Mahu dan berdasakan document tertulis yg ada semestinya dalam setiap perayaan bendera itu harus di Ambil dari Negeri Asal dimana bendera itu dibuat dan kemudian bersama-sama mengantarkan bendera itu diiringi dengan tarian cakakeke ke Negeri dimana bendera itu dikibarkan, dengan begini apa yg dilakukan oleh para pendahulu tetap terasa nilai keasliannya, dan sejarahpun selalu dalam fakta sejarah yg sebenarnya. 

Kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kab. Malteng haruslah lebih memeperhatikan proses bersejarah ini, perayaan ini semestinya melibatkan unsur perwakilan masyrakat maluku secra keseluruan baik itu pelajar, mahasiswa, guru, dosen, birokrat, politikus dll, karena proses bersejarah ini bukan hanya milik masyarakat local Wakal, Hitu Mesing ataupun Jazirah saja, melainkan milik masyarakat maluku secara umum dan menyeluruh agar mereka juga dapat merasakan dan memaknai arti dr perjuangan yg sebenarnya.

Semoga apa yang ditanamkan oleh para perintis dan The founding Fathers kemerdekaan di bumi raja-raja ini sekiranya dapat diwariskan, dipertahankan dan dilestarikan oleh kita generasi sekarang dan akan datang sebagai sebuah fakta sejarah yang membanggakan.

Bangsa yang besar bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan Jangan Sekali melupakan sejarah.
Salam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar