SUBHAN NUR FATTAH
TOKOH PEMUDA WAKAL
Sejarah Proses Pembuatan dan Pengibaran bendera pusaka Merah Putih di Negeri Hitu Messing 27 Desember 1949.1949 adalah tahun yg bersejarah bagi Rakyat Maluku terkhusus masyarakat Jazira Leihitu. dmna pada tahun ini tepatnya 27 Desember 1949 dikibarkan bendera pusaka merah putih pertama di tanah Maluku berlokasi di Negeri Hitu Messing Jazirah Leihitu.
![]() |
Surat yang di keluarkan oleh Legiun Veteran H. Mahmud Slmat |
Namun
ada hal yg menarik yg dilupakan bahkan tak perna diketahui oleh kita para
penerus dan pewaris sejarah, hal itu adalh proses pembuatan bendera pusaka yg
dibawa dan dikibarkan di Negeri Hitumesing.
Bendera
Pusaka Itu dibuat/disulam/dijahit oleh seorng Perempuan yg Bernama DJALEHA
SAULATU di Negeri Awal Wakall, konon katanya bendera itu disulam dr daun Nanas
yg dikeringkan dan di ammbil urat daunnya sbg Benang, proses pembuatan itu
disaksikan dan dikawal Oleh para Pejuang yg mempertahankan kemerdekaan di
antaaranya : M. TAIP MAHU (kakeknya Pa'Ruslan Hehalatu) dari Negeri URENG, M.
QASIM MARUAPEY dari Negeri Tengah.Tengah dan W. REAWARU dr Negeri WAAI dan
Seluruh Masyrakat Negeri Wakal. (Ada juga perwakilan dr Negeri.Negeri lain).
![]() | |
|
Hari
ini, 27 desember adalah peraian untuk kesekian kalinya namun perayaan Itu hanya
melibatkan masyarakat local besama beberpa veteran perwakilan dr beberapa
negeri/desa yang terkesan terpusat hanya pada Negeri Hitu Mesing, proses
sejarah yang terjadi puluh tahun lalu semestinya dalam perayaannya haruslah
ditransformasikan perayaannya seperti apa yg terjadi pada 27 desember 1949
silam, meski pelakunya bukan lagi pelaku yang sebenarnya. Sejalan dengan
penuturan sejarah oleh Nenek Sapia Mahu dan berdasakan document tertulis yg ada
semestinya dalam setiap perayaan bendera itu harus di Ambil dari Negeri Asal
dimana bendera itu dibuat dan kemudian bersama-sama mengantarkan bendera itu
diiringi dengan tarian cakakeke ke Negeri dimana bendera itu dikibarkan, dengan
begini apa yg dilakukan oleh para pendahulu tetap terasa nilai keasliannya, dan
sejarahpun selalu dalam fakta sejarah yg sebenarnya.
Kepada
Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kab. Malteng haruslah lebih
memeperhatikan proses bersejarah ini, perayaan ini semestinya melibatkan unsur
perwakilan masyrakat maluku secra keseluruan baik itu pelajar, mahasiswa, guru,
dosen, birokrat, politikus dll, karena proses bersejarah ini bukan hanya milik
masyarakat local Wakal, Hitu Mesing ataupun Jazirah saja, melainkan milik
masyarakat maluku secara umum dan menyeluruh agar mereka juga dapat merasakan
dan memaknai arti dr perjuangan yg sebenarnya.
Semoga
apa yang ditanamkan oleh para perintis dan The founding Fathers kemerdekaan di
bumi raja-raja ini sekiranya dapat diwariskan, dipertahankan dan dilestarikan
oleh kita generasi sekarang dan akan datang sebagai sebuah fakta sejarah yang
membanggakan.
Bangsa
yang besar bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan Jangan Sekali
melupakan sejarah.
Salam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar