ERWIN SARMOKO
MAHASISWA DARUSALAM AMBON
Sederhana saya menulis artikel ini karna saya merasa
perhatian dengan kondisi di Indonesia terutama di Maluku, yang tingkat
pengangguranya sangat tinggi dan sebagian besarnya adalah pengangguran yang
terdidik. Sudah mengurus kantong orang tua sampai rela terlilit utang untuk
biaya kuliah, teryata setelah lulus bukanya kembali modal, malah semakin
menamba modal buat biaya makan,biaya pakian hingga biaya Nika. Sampai-sampai
kebutuhan yang masih bersifat pribadi masih bergantung pada orang tua melihat
sikap anaknya yang cumin Nongkrong di rumah sambil galau aja. Atau duduk di
pinggir jalan sambil cerita-cerita tampa topik. Orang tua sendiri pun bisa malu
dengan sikap kamu.
Coba Fikir-fikir lagi !!! kamu sudah
kuliah menyita waktumu 4 tahun (ada yang
lebih). Sudah lembur bermalam-malam untuk mengerjakan tugas-tugas. Sudah
menghabiskan uang puluhan bahkan ratusan juta, malah hasilya Nol Besar. Jeri
paya selama kuliah ini tak membawa arti apa-apa tidakklah kasian pada dirimu
Ada Banyak cerita dari Ibu di kampung tentang
kakak-kakak kelas saya. salah satu cerita Ibu, saat saya menelponya
tentang pekerjaan setelah nama kakak kelas bertambah tiga huruf yang berawal
dari S (Sarjana). Kata Ibu ada tetangga sudah lulus di Universitas Darussalam
Ambon yang merupakan kampus Di Indonesia bagian timur ada banyak
perguruan tinggi yang mana telah mencetuskan para wisuda mudah yang mempunyai
intelektual yang tidak ragukan untuk bersaing dengan perguruan tinggi yang ada
di Indonesia belahan barat, maupun dengan perguruan tinggi yang ada di luar
negeri. Ada salah satu perguruan tinggi di Indonesia belahan timur, yang lebih
tepat berada di provinsi Maluku kota Ambon, yang bernama Universitas Darussalam
Ambon, yang biasa di sapa dengan bumi merah. Inilah salah satu perguruan tinggi
yang sedang berkembang di Indonesia belahan timur.
Lulus satu tahun yang
lalu. Tetangga ini sekarang bekerja menjadi tukang Ojek,Iya,. Saya salut dengan
tetanggaKu Ini. Tapi ada pertanyaan yang mengganjal. Kalo mau jadi tukang Ojek
gak perlu mengenyam pendidikan bertahun-tahun. Anak SMP juga bisa jadi tukang
Ojek, yang penting bisa mengendarai motor dan nongkrong di stand ojek jadi Dech
tukang Ojek. Mungkin ada yang berkata gak apa-apa yang penting halal. Bukan
perkara halal dan haram Kawan. Tapi ini masalah perbandingan tenaga, waktu, dan
uang yang sudah kamu keluarkan selama mengenyam pendidikan. Koq malah
Ujung-ujungnya jadi tukang ojek. Jika Ujung-ujungnya kamu jadi tukang ojek,
kenapa uang, tenaga dan waktu kamu dari dulu terbuang hanya untuk jadi tukang
ojek saja? Jika dari dulu kamu menjadi tukang Ojek, bisa jadi sudah menjadi
ahlinyatukang ojek dan mendapatkan uang banyak.
Maaf bukan
menjelek-jelekan tukang Ojek ,tapi saya ingin mengajak kamu berpikir mana
pekerjaan orang terdidik dan yang tidak terdidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar