Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Rabu, 04 Januari 2017

Mimpi Besar Wujudkan Cita-Cita Leluluhur, Pemuda Luhu Ini Akan Garap Buku Tehununa

Cover Buku Makna Simbol  Upacara Tehunan

RoemahKreaif - Membuka tulisan  sederhana ini kami mulai dengan kalimat “Pemuda Modern Bergelut Pada hal kongkrit, nyata. Bukan lagi peran pada sebatas kata dan kata.” Kalimat ini dilontarkan oleh Salah satu pemuda asal Negeri Luhu saat mengahdiri  dialog antar pemuda dengan tema “meneropng 2017” di sebuah TV Nasional Statsiun Maluku saat malam pergantian Tahu 2016-2017 kemarin.

Sebut Saja Farham. Pemilik nama lengkap Farham Suneth ini lahir di negeri Luhu tahun 1987 silam. Kini dia  tumbuh menjadi pemuda yang saat ini diperhitungkan oleh sejumlah pejabat negara. Baik  tingkat Provinsi maupun daerah. Menamatkan Strata 1 di sebuah Universitas ternama di Maluku kini Farham dipercaya untuk menahkodai gerbong Pemuda Muhammadiyah Kota Ambon.

Seperti yang dikatakan para tetuah dalam sebuah pepatah lama “Ukur Mata Dengan Telinga,” Farham rupanya melaksanakan Sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar menurut pendengaran dan penglihatan. Saat ini dirinya tengah menggarap sebuah buku tentang salah satu upacara adat di negeri Luhu. Dari sekian banyak tradisi di negerinya tersebut, Farham tertarik untuk meniliti Makna symbol pada Upacara Tehununa dengan studi kasus pergeseran nilai-nilai.

Dia bermaksud buku  yang akan berderar pada pertengahan tahun 2017 itu dapat mengembalikan makna symbol upacara adat tehunana ke tempatnya. Dirinya punya mimpi besar untuk mewujudkan cita-cita para leluhur yang dituangkan pada upacara-upacara adat tersebut.

Rupanya pemuda yang lahir pada 06-10-1987 ini, jatuh bangun ketika mengumpulkan data outentik terkait sejarah  Upacara Tehununa. Ketika ditemui  team Roemah Kreatif dirinya mengaku sangat sulit menjabarkan sejarah terkait upacara yang digelar pada bulan suci Ramadhan  tepatnya pada 27 likur.

“kesemuaan sejarah yang ada di provinsi maluku mengalami pengkaburan luar biasa. Pasalnya tidak didapatinya bukti bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan. Hal ini bukan saja terjadi di negeri Luhu melainkan seluruh negeri-negeri adat di provinsi Maluku,” tandasnya ketika ditanyai

Farham dalam keterangannya menjelaskan, buku yang akan digarapnya adalah kelanjutan dari Tesis S2-nya di pasca sarjana Universitas Pattimura. Kita tunggu saja, hasil garapan buku yang berjudul “Makna Simbol Upacara Tehununa (Studi Kasus Pergeseran Nilai Upacara di Negeri Luhu Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat). Pastikan basudara-saudara, terkhusus generasi Huamuale dapat memiliki buku ini.

Membaca dan menelaah agar dapat mewujudkan cita-cita leluhur merupakan  mimpi besar bukan saja seorang Farham sendiri, melainkan semua pihak terutama anak cucu generasi Huamuale. Sumber-sumber yang diawancarai Farham tepat sasaran. Dimana mereka adalah tokoh-tokoh masayarakat Negeri serta dikenal mampu dan miliki pengetahuan sejarah yang mumpuni. **

Berikut Dokumentasi Farham Ketika Mengumpulkan Data Melalui Wawancara.

Kita tunggu saja buku garapan anak adat  Negeri Luhu ini. Pastikan jika bukunya setelah digarap anda orang pertama yang memilikinya. Salam Kreatif ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar