SUBHAN NUR FATAH
TOKOH PEMUDA NEGERI WAKAL.
Salah satu upacara adat yang terdapat di Negeri Wakal, adalah tradisi
Mandi Safar. Tradisi ini telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat
Wakal karena dipercaya sebagai upaya menolak bala di bulan Safar. Bulan
Safar dipercaya sebagai bulan yang banyak mengandung baha6ya. Oleh
karenanya, Mandi Safar ditujukan untuk membersihkan diri agar terhindar
dari bahaya (bala) tersebut.
Di kalangan masyarakat Wakal, tradisi yang dilakukan pada bulan kedua dalam penanggalan kalender Hijriyah
ini erat kaitannya dengan budaya Islam. Meskipun tidak termasuk
kewajiban dalam hukum Islam, tetapi tradisi Mandi Safar sangat kental
dengan nuansa Islam. Misalnya saja asal-usul Mandi Safar diambil dari
beberapa kejadian yang dialami para nabi terdahulu yang terjadi pada
bulan Safar, seperti diselamatkannya kapal Nabi Nuh dari bahaya banjir,
terhindarnya Nabi Ibrahim dari api, dan lolosnya Nabi Musa dan Harun
dari kejaran tentara Fir’aun dengan cara membelah Laut Merah (M. Natsir,
2007:33).
Mengambil hikmah
dari beberapa kejadian yang menimpa para nabi terdahulu, masyarakat di
Wakal percaya bahwa bulan Safar mengandung banyak bahaya. Untuk
menghindarkan diri dari bala, maka ditempuh beberapa cara seperti
memanjatkan doa, menambah amalan dengan cara berdzikir, dan melakukan
ritual mandi.
Hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar menjadi hari yang penting dalam tradisi Mandi Safar. Pada hari inilah tradisi Mandi Safar dilakukan. Belum diketahui secara jelas asal-usul pengambilan hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar untuk dipakai sebagai hari pelaksanaan ritual Mandi Safar. Hanya saja, menurut H. Abdurrahman bin H. Abdul Aziz dalam kitab Jawahir, disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala pada setiap tahunnya dan sebagian besar diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Berawal dari kepercayaan akan kejadian di masa lalu dan banyaknya bala yang turun pada bulan Safar, maka beberapa ritual adat dilakukan untuk mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu sekaligus menghindarkan diri dari datangnya bala. Ritual Mandi Safar yang dilakukan oleh masyarakat Wakal merupakan salah satu cara untuk menghindarkan diri dari bala tersebut.
Allhamdulillah berjalan lancar, semoga apa yang menjadi do'a dan harapan kita dikabulkan oleh Allah Swt dan dijauhkan dari segala mara bahaya.Ami.Harapan doa dari Subhan Nur.
Hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar menjadi hari yang penting dalam tradisi Mandi Safar. Pada hari inilah tradisi Mandi Safar dilakukan. Belum diketahui secara jelas asal-usul pengambilan hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar untuk dipakai sebagai hari pelaksanaan ritual Mandi Safar. Hanya saja, menurut H. Abdurrahman bin H. Abdul Aziz dalam kitab Jawahir, disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala pada setiap tahunnya dan sebagian besar diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Berawal dari kepercayaan akan kejadian di masa lalu dan banyaknya bala yang turun pada bulan Safar, maka beberapa ritual adat dilakukan untuk mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu sekaligus menghindarkan diri dari datangnya bala. Ritual Mandi Safar yang dilakukan oleh masyarakat Wakal merupakan salah satu cara untuk menghindarkan diri dari bala tersebut.
Allhamdulillah berjalan lancar, semoga apa yang menjadi do'a dan harapan kita dikabulkan oleh Allah Swt dan dijauhkan dari segala mara bahaya.Ami.Harapan doa dari Subhan Nur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar