Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Sabtu, 26 November 2016

REVOLUSI BAHARI MENUNJU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT YANG UNGGUL DALAM KEMARITIMAN









Ibrahim Lisaholith
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Bosowa Makassar
Ketua umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Luhu Huamual-Makassar 


‘’Pertama saya ke Maluku geografisnya membuat saya langsung katakan bahwa pasti masyarakatnya umumnya nelayan,namun ternyata sebaliknya masyarakatnya lebih berorientasi di wilayah daratan.ini yang saya kutip dari pernyataan Dosen saya,ketika mengikuti materi perkuliahan Perencanaan pengembangan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil.’’ Membangun masyarakat bukan semata-mata mengintroduksi dan mengimplementasikan proyek-proyek fisik semata atau pun meluncurkan dana-dana subsidi,mestinya ada juga rencana yang mampu memobilisasi kawasan yang mempunyai potensi untuk lebih kondusif,untuk bagamana terciptanya masyarakat yang kreatif,mandiri lepas dari rantai-rantai ekspolitasi. 


Bahwasannya pembangunan harus mampu menyentuh seluruh potensi –potensi yang di berikan alam,untuk bagaimana mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi baik pada tataran ruang darat,ruang laut,maupun ruang udara,maupun untuk yang lebih spesifik yakni mengenai geografis,karakteristik wilayah sebagai sebagai identitas Manusia nya. Masyarakat di wilayah Kabupaten Seram bagian barat pada umunya adalah masyarakat pesisir sebab sebagian besar pola pemukiman masyarakat ada di sepanjang garis pantai pulau seram dan pulau-pulau kecil lain nya yang masuk dalam admistratif Kabupaten Seram bagian barat.namun disisi lain kebanayakn dari masyarakat ini lebih condong berprofesi sebagai petani berorientasi di wilayah daratan dengan membuka hutan-hutan sebagai lahan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan menanam tanaman-tanaman jangka panjang maupun jangka pendek yang pastinya memberikan dampak ekologis yang akhir-akhir ini telah berdampak terhadap rantai ekosistim secara langsung baik dengan wilayah darat maupun laut. 

Lautan sendiri masih di pandang sebagai suatu batasan,Laut hanya masih di pandang sebagai kawasan yang di perentukan sebagai jalan untuk di lalaui untuk terhubung dengan pulau- pulau lain serta kegiatan nelayan masih di pandang sebagai profesi sampingan dan ruang laut bukan prioritas pemenuhan kebutuhan ekonomi. Sudah saatnya bagaimana strategi pemerintah mendorong masyarakat untuk aktif dan penuh inisiatif mengarahkan masyarakat ke laut dan secara bersama-sama mengelolah potensi kelautan memanfaatkan nya sebagai ujung tombak perekonomian,bagaimana bijak secara sadar memandang laut dan apa yang di permasalahan yang di alami masyarakat sehingga lebih condong berorientasi ke darat.sudah menjadi budaya atau kah ketidakcukupnya sumberdaya manusia nya..? atau kah faktor lainya seperti kegiatan penangkapan ikan yang masih tradiosonal,biaya oprasional yang tinggi,serta kurangnya perhatiaan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam kelautan inilah yang menjadi kendala mungkin pula permasalahnlainya seperti kurangya modal,ketertinggalan teknologi,pendidikan yang rata-rata rendah atau kesulitan mendistribusi hasil tangkapan atau hasil laut lainnya sehingga tak mampu berkembang secara optimal.peranan pemerintah sangat di harapkan keseriusan dalam kebijakan pemaanfaaatan potensi laut kita dengan Peningkatan skala usaha, Peningkatan Produktivitas ,Pengembangan sarana dan prasarana pendukung ,Pengembangan industry pengolahan ,Pengembangan kelembagaan, institusi pemerintah dan pendampingan Peningkatan akses modal,Peningkatan akses pasar dan ekspor ,Pengawasan dan pengendalian Secara normatif masyarakat Kabupaten Seram bagian barat mestinya kaya,mengingat potensi ruang darat dan laut yang melimpah belum mampu menjadi urat nadi kesejatraan.luasan daratan kab.seram bagian barat sebesar 6.948,40 km2, . 

Kabupaten Seram Bagian Barat dibatasi oleh Laut Seram disebelah utara, Laut Banda di sebelah selatan, Laut Buru di sebelah barat Kabupaten Seram Bagian Barat. merupakan kabupaten bahari dengan luas laut mencapai 79.005 kilometerpersegi. Wilayah daratan terdiri dari dataran Kawa, Eti, dan Kairatu yang berada di Pulau Seram dan pulau-pulauterpisah sebanyak 67 pulau, dimana pulau yang dihuni sebanyak 11 buah pulau dan pulau tidak dihuni sebanyak 56 pulau. (BPS.Kab.SBB) miris jika melihat realitasnya kabupaten bahari di kepung oleh laut-laut yang berpotensi menyimpan kekayaan kelautan,nelayan-nelayan hanya mampu pada kebutuhan pasar lokal.bahkan dalam kurun waktu belakangan terjadi kelangkaan ikan yang pastinya akan berdampak terhadap harga ikan di pasaran,sektor-sektor bahari yang lainya pun mengalami hal yang sama serupa ketidakseriusan dalam mengelolah potensi bahari kita,misalnya destinasi wisata pulau kassa,pulau marsegu belum secara serius di kelolah untuk menjadi destinasi wisata di kab.seram bagian barat,bagaimana dengan nasib pulau- pulau lain baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni oleh sebab itu keseriusan pemerintah Seram bagian barat maupun pemerintah Provinsi Maluku kedepanya sangat di harapkan terutama pada sector kelautan bagaimana di kelola secara profesional berbasis masyarakat & kearifan lokal.pemerintah diharapkn mampu dengan bijak memberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan sistim buttom-up pembangunan yang memang konkret berbasis masyarakat,maka peranan pemerintah mengubah masyarakat yang memang dari dulu telah terikat dengan ruang darat untuk ke laut sehingga mampu sama-sama lebih efektif mengelolah Sumberdaya kelautan yang slama ini tidak jadi perhatiaan,sehingga komunitas nelayan kecil yang mungkin ada tidak merasa termarjinalkan baik dalam kebijakan publik maupun yang terkait dengan bidang ekonomi yang salama ini di prioritas pada daratan.
 
Laut sebagai New resourches,harapan dan tantangan kita kedepan bagimana menghadapi MEA,poros maritim,Maluku sebagai lumbung ikan nasional dan lebih sebagai identitas kitas sebagai masyarakat kepulauan,Revolusi Bahari sudah memang harus sepantas nya,sebagai sarana untuk mengarahkan keseriusan pemerintah Kita mengarahkan masyarakat untuk berbudaya Maritim.bukan hanya pada sektor perikanan tangkap namun hingga pada potensi lainya,budidaya,pariwisata bahari/pantai maupun kerajinan lokal kelautan sehingga mampu menjadi tokak utama dalam menuju kesejatraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi Daerah kedepanya. Kita ketahui bahwa Ruang darat itu terbatas,pertambahan penduduk meningkat,kebutuhan lahan meningkat,maraknya pembukaan lahan pertanian/perkebunan,ilegal loging,aktifitas pertambangan,dan laut adalah rantai ekosistim yang rentan mengalami kerusakan akibat dari kesekarakahan manusia yang menyeroboti ruang darat ingatlah bahwa pembangunan harus seimbang untuk masa depan generasi akan datang.Mari KE LAUT mengelolah potensi laut kita sebagai sumber daya utama menuju kesejahetraan daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar