Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Kamis, 17 November 2016

Cerita Inspirasi Putra Huamual Idrus Elly Ketika Belajar Bahasa Inggris Di kota Pare.






 IDRUS ELLY

Ketika mendengar kata “Kampung Bahasa Inggris” sepintas mungkin kamu akan berfikir bahwa ini adalah sebuah kampung dimana tinggal orang-orang bule yang selalu berbicara bahasa Inggris dimana-mana. Atau mungkin terbayang kalau semua orang dari anak kecil sampai orang tua, dari tukang bakso sampai tukang soto berbicara  bahasa Inggris dengan kebiasaan tutur kata yang lancar. Aku Pun tergoda dengan Irama itu yang membuat aku ingin seperti mereka.
Setidaknya seperti itulah yang saya dapatkan di kampong inggris di pare ini.Bahkan saya hari-hari dihadapkan pada interaksi yang dominan bahasa inggris yang membuat saya harus lebih cepat menguasai kata-kata inggris, untuk mengalahkan ketidaktahuan saya untuk cepat belajar berbahasa inggris. Dengan kebiaasan aku dengan teman-teman yang tiap hari berdiskusi memakai bahasa inggris membuat saya harus cepat mengusasi kata-kata yang tiap hari bersentuhan dengan interaksinya.Tutur kata yang disampaikan Oleh Idrus Ely.

Nama “Kampung Bahasa Inggris”. Nama ini sebenarnya bukan nama formal dari sebuah desa. Ini hanyalah sebutan atau julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa SInggahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang damai, sejuk, nan jauh dari keramaian kota. Dan yang perlu ditegaskan, orang-orang yang tinggal disini adalah murni orang Indonesia tulen.
Jadi, bukannya kampung tempat tinggal orang bule. Mungkin juga  ada sih satu atau dua orang bule disana. Tapi kayaknya saya lihat mereka  numpang lewat deh. Kalu pun ada orang bule yang tinggal disana, ya mungkin itu sudah “bule” dari sononya (alias keturunan). Yang pasti, mitos, anggapan, berita atau apalah namanya yang menyebutkan bahwa kampung ini adalah tempat hunian para bule itu salah.
Namun julukan yang diberikan pada kampung ini juga bukan tanpa alasan. Karena memang konon ceritanya di kampung ini semua orang berbicara bahasa Inggris. Tapi bukan karena bahasa Inggris adalah native language (bahasa asli) mereka. Melainkan lebih karena banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris disana. Di Kampung ini memang terdapat banyak sekali kursusan bahasa Inggris. Mungkin tercatat terdapat sekitar 100 Lembaga Kursus beroperasi di Kampung Inggris. Bahkan kampung ini seperti sudah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan banyaknya lembaga kursus tersebut maka tak heran kalau banyak orang bicara bahasa Inggris dimana-mana, yang tak lain dan tak bukan adalah murid/guru dari lembaga – lembaga kursus di sana.
Bagaimana ceritanya sebuah perkampungan kecil ini bisa menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia? Semuanya berawal dari didirikannya lembaga kursus yang bernama BEC (Basic English Course).Tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar