Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Sabtu, 26 November 2016

Pengaruh Moral Pelajar Dalam Pertumbuhan Generasi



Nasarudin Payapo
Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah Seram Bagian Barat.


Kemunduran  atau pergeseran nilai-nilai moral pada masyarakat goloKelas Pelajar sangat mengkhawatirkan. Budaya malu mulai terkikis, Negara dalam hal ini pemerintah dalam posisi terancam karena menipisnya jumlah Pelajar yang masih menjunjung tinggi nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamati dalam tahun terakhir ini , bangsa Indonesia di kejutkan dengan beredarnya video porno di kalangan pelajar. Lebih miris, pameran dalam adegan layaknya suami istri tersebut merupakan Pelajar yang masih berstatus pelajar pada Sekolah Menengah Umum (SMU) bahkan ada pula Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka melakukan hubungan terlarang tersebut tanpa paksaan orang lain.
Selain video porno dan seks bebas, negara juga di hadapkan peredaran narkoba. Bukan hanya Pelajar, anak-anak berusia belia yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) juga sudah menjadi korban narkoba. Narkoba dan minuman keras sangat mudah di dapat, peredarannya sudah seperti wabah penyakit dan dengan harga relatif murah alias terjangkau kalangan Pelajar.

Merosotnya mental atau moral Pelajar bisa kita lihat ketika terjadi tawuran pelajar. Sebagian remaja menggunakan cairan kimia yang menyebabkan cacat permanen, bahkan kematian pada orang lain. Mereka juga dengan bangga menentang senjata tajam seperti preman. Remaja di negeri ini tidak berani bertindak seperti kesatria. Banyak pihak menyebut, merosotnya moral bukan semata-mata kesalahan remaja bersangkutan. Perhatian orangtua, lingkungan pergaulan dan terapan nilai-nilai agama sangat mendukung terbentuknya moral yang baik bagi Pelajar. Tingkah laku pemimpin di Indonesia dan para pejabat lainnya juga memiliki pengaruh besar.

Bagaimana mungkin meminta remaja menunjukkan loyalitas terhadap bangsa dan negara, sementara pemimpin di negeri ini korupsi berjamaah. Tidak tepat meminta remaja menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sementara orangtua, pemimpin negara, dan pejabat di negeri ini justru mempertontonkan perilaku yang bertentangan dengan etika. Maraknya perilaku seks bebas, penggunaan narkoba dan aksi kejahatan lainnya tidak lepas dari pengawasan pemerintah. Sulit mengubah moral dan mental Pelajar bila tidak didukung kebijakan tegas pemerintah.nah persoalan ini kalau pemerintah mengabaikan pengawasan maka dipastikan terjadi bom waktu bagi generasi pelajar yang kini melanda virus perilaku di luar kemanusiaan.

Kemudian Tengok saja bagaimana menjamurnya tempat hiburan malam di sudut Ibu Kota. Tidak ada aturan ketat yang melarang hiburan malam yang menerima tamu tanpa batas umur. Semua kalangan usia bisa masuk, asalkan memiliki uang sesuai tarif. Bagaimana bisa tempat hiburan malam yang menjual minuman keras dan menyediakan wanita penghibur luput dari pengawasan pemerintah. Apa jadinya kalau sebagian besar pengunjung merupakan kalangan remaja? Ini menjadi tugas penting bagi pemerintah, sehingga merosotnya mental dan moral remaja bisa ditekan.

Perkembangan dunia teknologi juga menjadi pemicu, bahkan bisa dikatakan penyumbang terbesar merosotnya moral  pelajar. Ternyata, sebagian besar Pelajar mengakses konten video porno melalui internet. Artinya, pemerintah juga tidak bisa memberikan proteksi dini agar pelajar terhindar dari perilaku seks bebas.memang kita akui kecepatan perkembangan teknologi begitu cepat berkembang melampui perkiraan kita semua. Tetapi kelebihan teknologi itu,minimal pemerintah mencoba mengambil peran positif untuk pelajar mengakses berbagai data informasi yang meningkatkan intelektual pelajar dan banyak mengetahui segala kejadian informasi di luar negara sana.
Banyak sebab yang menjadi pemicu rusaknya moral sebagian Pelajar di negeri ini dan itu sangat disesalkan jika semakin melarut. Tapi masih bisa diperbaiki meski sulit, asalkan ada aksi konkret dari orangtua dan pemerintah. Sebaliknya, moral dan mental bangsa ini semakin terjerembab bila pemerintah masih bersandiwara memimpin negeri ini. Merosotnya moral pelajar merupakan gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Artinya, perlu pengawasan konkret dari orangtua dan pemerintah.
Perilaku sebagian Pelajar  di negeri ini masih bisa diubah. Mereka masih memiliki contoh atau panutan hebat. Bukan saatnya para remaja di negeri ini mempertontonkan mental atau moral seorang pecundang. Para remaja harus segera menunjukan talenta, bakat dan prestasi lainnya yang menjadi inspirasi anak lainnya. Kelak, negeri ini tidak akan kehilangan generasi yang bisa memajukan negeri ini.
Pesan buat para remaja bahwa jadilah generasi yang baik akan rendah hati. Buatlah mental dan moral kalian menjadi pribadi yang baik dalam perilaku dan setiap kebijakan apapun yang menunjukan ke hal-hal yang luar biasa di kagumi oleh bangsa pada negeri ini. Karena kalian yang akan menjadi generasi-genarasi masa depan yang akan mengharumkan negeri ini. Semoga tulisan ini saya mencoba membuka pikiran pelajar yang terdiskrimanisai atas struktur sosial yang menindas pelajar kekinian.Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar