Nasarudin Payapo
Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah Seram Bagian Barat.
Kemunduran atau
pergeseran nilai-nilai moral pada masyarakat goloKelas Pelajar sangat
mengkhawatirkan. Budaya malu mulai terkikis, Negara dalam hal ini pemerintah dalam
posisi terancam karena menipisnya jumlah Pelajar yang masih menjunjung tinggi
nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamati dalam tahun terakhir ini , bangsa Indonesia
di kejutkan dengan beredarnya video porno di kalangan pelajar. Lebih miris, pameran
dalam adegan layaknya suami istri tersebut merupakan Pelajar yang masih
berstatus pelajar pada Sekolah Menengah Umum (SMU) bahkan ada pula Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Mereka melakukan hubungan terlarang tersebut tanpa
paksaan orang lain.
Selain video porno dan seks bebas, negara juga di
hadapkan peredaran narkoba. Bukan hanya Pelajar, anak-anak berusia belia yang
masih duduk di Sekolah Dasar (SD) juga sudah menjadi korban narkoba. Narkoba
dan minuman keras sangat mudah di dapat, peredarannya sudah seperti wabah
penyakit dan dengan harga relatif murah alias terjangkau kalangan Pelajar.
Merosotnya mental atau moral Pelajar bisa kita lihat
ketika terjadi tawuran pelajar. Sebagian remaja menggunakan cairan kimia yang
menyebabkan cacat permanen, bahkan kematian pada orang lain. Mereka juga dengan
bangga menentang senjata tajam seperti preman. Remaja di negeri ini tidak
berani bertindak seperti kesatria. Banyak pihak menyebut, merosotnya moral
bukan semata-mata kesalahan remaja bersangkutan. Perhatian orangtua, lingkungan
pergaulan dan terapan nilai-nilai agama sangat mendukung terbentuknya moral
yang baik bagi Pelajar. Tingkah laku pemimpin di Indonesia dan para pejabat
lainnya juga memiliki pengaruh besar.
Bagaimana mungkin meminta remaja menunjukkan loyalitas
terhadap bangsa dan negara, sementara pemimpin di negeri ini korupsi berjamaah.
Tidak tepat meminta remaja menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sementara
orangtua, pemimpin negara, dan pejabat di negeri ini justru mempertontonkan
perilaku yang bertentangan dengan etika. Maraknya perilaku seks bebas,
penggunaan narkoba dan aksi kejahatan lainnya tidak lepas dari pengawasan
pemerintah. Sulit mengubah moral dan mental Pelajar bila tidak didukung
kebijakan tegas pemerintah.nah persoalan ini kalau pemerintah mengabaikan
pengawasan maka dipastikan terjadi bom waktu bagi generasi pelajar yang kini
melanda virus perilaku di luar kemanusiaan.
Kemudian Tengok saja bagaimana menjamurnya tempat
hiburan malam di sudut Ibu Kota. Tidak ada aturan ketat yang melarang hiburan
malam yang menerima tamu tanpa batas umur. Semua kalangan usia bisa masuk,
asalkan memiliki uang sesuai tarif. Bagaimana bisa tempat hiburan malam yang
menjual minuman keras dan menyediakan wanita penghibur luput dari pengawasan
pemerintah. Apa jadinya kalau sebagian besar pengunjung merupakan kalangan
remaja? Ini menjadi tugas penting bagi pemerintah, sehingga merosotnya mental
dan moral remaja bisa ditekan.
Perkembangan dunia teknologi juga menjadi pemicu,
bahkan bisa dikatakan penyumbang terbesar merosotnya moral pelajar. Ternyata, sebagian besar Pelajar
mengakses konten video porno melalui internet. Artinya, pemerintah juga tidak
bisa memberikan proteksi dini agar pelajar terhindar dari perilaku seks bebas.memang
kita akui kecepatan perkembangan teknologi begitu cepat berkembang melampui
perkiraan kita semua. Tetapi kelebihan teknologi itu,minimal pemerintah mencoba
mengambil peran positif untuk pelajar mengakses berbagai data informasi yang
meningkatkan intelektual pelajar dan banyak mengetahui segala kejadian
informasi di luar negara sana.
Banyak sebab yang menjadi pemicu rusaknya moral
sebagian Pelajar di negeri ini dan itu sangat disesalkan jika semakin melarut.
Tapi masih bisa diperbaiki meski sulit, asalkan ada aksi konkret dari orangtua
dan pemerintah. Sebaliknya, moral dan mental bangsa ini semakin terjerembab
bila pemerintah masih bersandiwara memimpin negeri ini. Merosotnya moral pelajar
merupakan gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Artinya, perlu pengawasan konkret dari orangtua dan pemerintah.
Perilaku sebagian Pelajar di negeri ini masih bisa diubah. Mereka masih
memiliki contoh atau panutan hebat. Bukan saatnya para remaja di negeri ini
mempertontonkan mental atau moral seorang pecundang. Para remaja harus segera
menunjukan talenta, bakat dan prestasi lainnya yang menjadi inspirasi anak
lainnya. Kelak, negeri ini tidak akan kehilangan generasi yang bisa memajukan
negeri ini.
Pesan buat para remaja bahwa jadilah generasi yang
baik akan rendah hati. Buatlah mental dan moral kalian menjadi pribadi yang
baik dalam perilaku dan setiap kebijakan apapun yang menunjukan ke hal-hal yang
luar biasa di kagumi oleh bangsa pada negeri ini. Karena kalian yang akan
menjadi generasi-genarasi masa depan yang akan mengharumkan negeri ini. Semoga
tulisan ini saya mencoba membuka pikiran pelajar yang terdiskrimanisai atas
struktur sosial yang menindas pelajar kekinian.Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar