Roemah Kreatif Institut

Roemah Kreatif Institut Area - Lepa Hena Generasi Huamuale

Rabu, 30 November 2016

SUBHAN NUR FATAH, HARAPAN DOA YANG LANCAR : TRADISI MANDI SAFAR DI NEGERI WAKAL

  SUBHAN NUR FATAH
TOKOH PEMUDA NEGERI WAKAL.

Salah satu upacara adat yang terdapat di Negeri Wakal, adalah tradisi Mandi Safar. Tradisi ini telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Wakal karena dipercaya sebagai upaya menolak bala di bulan Safar. Bulan Safar dipercaya sebagai bulan yang banyak mengandung baha6ya. Oleh karenanya, Mandi Safar ditujukan untuk membersihkan diri agar terhindar dari bahaya (bala) tersebut.

Di kalangan masyarakat Wakal, tradisi yang dilakukan pada bulan kedua dalam penanggalan kalender Hijriyah ini erat kaitannya dengan budaya Islam. Meskipun tidak termasuk kewajiban dalam hukum Islam, tetapi tradisi Mandi Safar sangat kental dengan nuansa Islam. Misalnya saja asal-usul Mandi Safar diambil dari beberapa kejadian yang dialami para nabi terdahulu yang terjadi pada bulan Safar, seperti diselamatkannya kapal Nabi Nuh dari bahaya banjir, terhindarnya Nabi Ibrahim dari api, dan lolosnya Nabi Musa dan Harun dari kejaran tentara Fir’aun dengan cara membelah Laut Merah (M. Natsir, 2007:33).

Mengambil hikmah dari beberapa kejadian yang menimpa para nabi terdahulu, masyarakat di Wakal percaya bahwa bulan Safar mengandung banyak bahaya. Untuk menghindarkan diri dari bala, maka ditempuh beberapa cara seperti memanjatkan doa, menambah amalan dengan cara berdzikir, dan melakukan ritual mandi.

Selasa, 29 November 2016

PENGELOLAAN TANAMAN SAGU UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SBB







Herman Nurlette
(Pengurus Harian HIPDA-H)
Mahasiswa S1 Manajemen Sumberdaya Perikanan  
Universitas Pattimura.

Tanaman Sagu merupakan salah satu tananaman pangan yang paling tua di asia tenggara dan mikronesia. Dalam sebuah laporan NadirmanHaska tanaman sagu merupakan tanaman asli Indonesia berbeda dengan padi, jagung, singkong yang datang dari luar. Relief Candi Borobudur memperkuat argumen ini.Sagu merupakan satu dari empat jenis pohon yang tergambar dalam relief Palma Kehidupan di Candi Borobudur, selain lontar, aren, dan nyiur. Sagu menjadi makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua karena memang di dua daerah tersebut tanaman ini banyak tumbuh secara alami. Habitatnya sendiri tersebar di Pulau Mentawai sampai Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan pulau-pulau di bagian barat Pasifik. Tanaman sagu mempunyai keuntungan bersaing melebihi pohon rawa lainnya karena kemampuannya beradaptasi dengan air asin. Luas tanaman sagu dunia adalah kurang lebih 2.474.000 hektar dan yang terluas di indonesia yaitu 1.214.000 hektar (Flach, 1997; balitbanghut,2005). Luas lahan sagu di maluku menurut badan pusat statistik provinsi Maluku tahun 2011 adalah 51.146 hektar, yaitu Maluku Tengah 5.004, Buruh Utara 1.312, Buru Selatan 1.287, Kepulauan Aru 1.130, SBB 6.338, SBT 36.075, sedangkan kabupaten-kabupaten lain belum ada data. Papua sekarang dianggap sebagai pusat kekayaan tanaman ini. Luas hamparan sagu di Papua merupakan 85% total luas lahan tanaman sagu di Indonesia, dan diperkirakan yang terluas di dunia. Oleh karena itu daya saing jenis makanan pokok asli daerah terus di perbaharui dengan pengelolaan yang lebih modern sehingga desain sagu bukan hanya menggema di tanah Maluku tapi dunia Internasional. 

Sabtu, 26 November 2016

REVOLUSI BAHARI MENUNJU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT YANG UNGGUL DALAM KEMARITIMAN









Ibrahim Lisaholith
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Bosowa Makassar
Ketua umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Luhu Huamual-Makassar 


‘’Pertama saya ke Maluku geografisnya membuat saya langsung katakan bahwa pasti masyarakatnya umumnya nelayan,namun ternyata sebaliknya masyarakatnya lebih berorientasi di wilayah daratan.ini yang saya kutip dari pernyataan Dosen saya,ketika mengikuti materi perkuliahan Perencanaan pengembangan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil.’’ Membangun masyarakat bukan semata-mata mengintroduksi dan mengimplementasikan proyek-proyek fisik semata atau pun meluncurkan dana-dana subsidi,mestinya ada juga rencana yang mampu memobilisasi kawasan yang mempunyai potensi untuk lebih kondusif,untuk bagamana terciptanya masyarakat yang kreatif,mandiri lepas dari rantai-rantai ekspolitasi. 

Pengaruh Moral Pelajar Dalam Pertumbuhan Generasi



Nasarudin Payapo
Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah Seram Bagian Barat.


Kemunduran  atau pergeseran nilai-nilai moral pada masyarakat goloKelas Pelajar sangat mengkhawatirkan. Budaya malu mulai terkikis, Negara dalam hal ini pemerintah dalam posisi terancam karena menipisnya jumlah Pelajar yang masih menjunjung tinggi nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamati dalam tahun terakhir ini , bangsa Indonesia di kejutkan dengan beredarnya video porno di kalangan pelajar. Lebih miris, pameran dalam adegan layaknya suami istri tersebut merupakan Pelajar yang masih berstatus pelajar pada Sekolah Menengah Umum (SMU) bahkan ada pula Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka melakukan hubungan terlarang tersebut tanpa paksaan orang lain.
Selain video porno dan seks bebas, negara juga di hadapkan peredaran narkoba. Bukan hanya Pelajar, anak-anak berusia belia yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) juga sudah menjadi korban narkoba. Narkoba dan minuman keras sangat mudah di dapat, peredarannya sudah seperti wabah penyakit dan dengan harga relatif murah alias terjangkau kalangan Pelajar.

Merosotnya mental atau moral Pelajar bisa kita lihat ketika terjadi tawuran pelajar. Sebagian remaja menggunakan cairan kimia yang menyebabkan cacat permanen, bahkan kematian pada orang lain. Mereka juga dengan bangga menentang senjata tajam seperti preman. Remaja di negeri ini tidak berani bertindak seperti kesatria. Banyak pihak menyebut, merosotnya moral bukan semata-mata kesalahan remaja bersangkutan. Perhatian orangtua, lingkungan pergaulan dan terapan nilai-nilai agama sangat mendukung terbentuknya moral yang baik bagi Pelajar. Tingkah laku pemimpin di Indonesia dan para pejabat lainnya juga memiliki pengaruh besar.

Bagaimana mungkin meminta remaja menunjukkan loyalitas terhadap bangsa dan negara, sementara pemimpin di negeri ini korupsi berjamaah. Tidak tepat meminta remaja menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sementara orangtua, pemimpin negara, dan pejabat di negeri ini justru mempertontonkan perilaku yang bertentangan dengan etika. Maraknya perilaku seks bebas, penggunaan narkoba dan aksi kejahatan lainnya tidak lepas dari pengawasan pemerintah. Sulit mengubah moral dan mental Pelajar bila tidak didukung kebijakan tegas pemerintah.nah persoalan ini kalau pemerintah mengabaikan pengawasan maka dipastikan terjadi bom waktu bagi generasi pelajar yang kini melanda virus perilaku di luar kemanusiaan.

Kemudian Tengok saja bagaimana menjamurnya tempat hiburan malam di sudut Ibu Kota. Tidak ada aturan ketat yang melarang hiburan malam yang menerima tamu tanpa batas umur. Semua kalangan usia bisa masuk, asalkan memiliki uang sesuai tarif. Bagaimana bisa tempat hiburan malam yang menjual minuman keras dan menyediakan wanita penghibur luput dari pengawasan pemerintah. Apa jadinya kalau sebagian besar pengunjung merupakan kalangan remaja? Ini menjadi tugas penting bagi pemerintah, sehingga merosotnya mental dan moral remaja bisa ditekan.

Perkembangan dunia teknologi juga menjadi pemicu, bahkan bisa dikatakan penyumbang terbesar merosotnya moral  pelajar. Ternyata, sebagian besar Pelajar mengakses konten video porno melalui internet. Artinya, pemerintah juga tidak bisa memberikan proteksi dini agar pelajar terhindar dari perilaku seks bebas.memang kita akui kecepatan perkembangan teknologi begitu cepat berkembang melampui perkiraan kita semua. Tetapi kelebihan teknologi itu,minimal pemerintah mencoba mengambil peran positif untuk pelajar mengakses berbagai data informasi yang meningkatkan intelektual pelajar dan banyak mengetahui segala kejadian informasi di luar negara sana.
Banyak sebab yang menjadi pemicu rusaknya moral sebagian Pelajar di negeri ini dan itu sangat disesalkan jika semakin melarut. Tapi masih bisa diperbaiki meski sulit, asalkan ada aksi konkret dari orangtua dan pemerintah. Sebaliknya, moral dan mental bangsa ini semakin terjerembab bila pemerintah masih bersandiwara memimpin negeri ini. Merosotnya moral pelajar merupakan gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Artinya, perlu pengawasan konkret dari orangtua dan pemerintah.
Perilaku sebagian Pelajar  di negeri ini masih bisa diubah. Mereka masih memiliki contoh atau panutan hebat. Bukan saatnya para remaja di negeri ini mempertontonkan mental atau moral seorang pecundang. Para remaja harus segera menunjukan talenta, bakat dan prestasi lainnya yang menjadi inspirasi anak lainnya. Kelak, negeri ini tidak akan kehilangan generasi yang bisa memajukan negeri ini.
Pesan buat para remaja bahwa jadilah generasi yang baik akan rendah hati. Buatlah mental dan moral kalian menjadi pribadi yang baik dalam perilaku dan setiap kebijakan apapun yang menunjukan ke hal-hal yang luar biasa di kagumi oleh bangsa pada negeri ini. Karena kalian yang akan menjadi generasi-genarasi masa depan yang akan mengharumkan negeri ini. Semoga tulisan ini saya mencoba membuka pikiran pelajar yang terdiskrimanisai atas struktur sosial yang menindas pelajar kekinian.Sekian dan terima kasih.

Kamis, 24 November 2016

LAUT UNTUK MASA DEPAN SBB



Herman Nurlette
(Pengurus Harian HIPDA-H)
Mahasiswa S1 Manajemen Sumberdaya Perikanan 
Universitas Pattimura.

Gagasan Memelihara Aset Kelautan Dan Solusi Membangun SBB Kabupaten Seram Bagian Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Maluku, yang berada pada 1˚19’ - 1˚16’ LS dan 29˚1’ - 127˚20’ BT dengan luas lautan 79.005 kilometer dan panjang garis pantai adalah 719,20 kilometer. Potensi wilayah perairan laut dan garis pantai yang begitu luas menyimpan sumberdaya alam yang cukup besar, baik sumber daya hayati maupun nonhayati. Khususnya sumber daya hayati secara keseluruhan perairan territorial mencapai sebesar 1.083.360.0 ton/tahun ikan yang dapat di tangkap secara lestari. Kondisi di lapangan menunjukan betapa berlimpahnya potensi sumberdaya kekayaan alam di laut.  Nuansa konsep sinergi antarpengelola sumber kekayaan alam di laut perlu di tekankan pada pemerintah sebagai regulator dan fasilitator untuk memprakasai peningkatan kerja sama antar berbagai komponen pengelola sumber kekayaan alam di laut, terutama pemerintah daerah setempat harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung untuk mengelola sumberdaya kelautan Seram Bagian Barat secara optimal. 
 
Pengolahan hasil tangkapan laut harus dapat di olah sebaik mungkin dan mampu memberikan nilai tamba kepada nelayan. Peran pemerintah dalam hal ini sangat besar untuk memberikan pengarahan kepada kelompok-kelompok nelayan sehingga mereka mampu memberikan nilai tambah produksi, dilakukan pembangunan industri pengolahan skala besar untuk mendapatkan margin yang besar dari hasil laut.  Pemerintah juga perlu memberikan subsidi bagi nelayan dan pembudi daya ikan, yakni subsidi alat tangkap yang ramah lingkungan, subsidi minyak, subsidi pupuk dan lain-lain.

Kesejahteraan nelayan perlu di perhatikan karena merekalah tulang punggung sektor kelautan dan perikanan. Seharusnya kita harus berterima kasih pada nelayan yang terus bekerja menagkap ikan dan pembudidayakan beberapa komoditas perikanan yang selama ini di lupakan dan tertinggal dari semua aspek kehidupan tetap miskin, pendidikan rendah, lingkungan pemukiman kumuh, tidak hegienis, aksebilitas rendah, marginal, sarana dan prasarana minimal dan lain-lain. 
  
Di samping itu terdapat berbagai macam potensi sumberdaya hayati laut yang harus di kembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat Seram Bagian Barat secara totalitas. kekayaan laut Seram Bagian Barat juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Pada dasarnya kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya wilayah pesisir yang nantinya akan di wariskan pada generasi yang akan datang. Ini merupakan aset yang harus diperhatikan oleh pemerintah setempat, guna menunjang kesejahteraan serta kelangsungan hidup masyarakat pesisir. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah memberikan mandat dan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk mengelola dan mengkoordinasikan pemanfaatan sumberdaya pesisir laut dan pulau-pulau kecil. 

Implementasi undang-undang tersebut membawa sejumlah implikasi terhadap aktivitas pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut, yakni:
 1.Daerah sudah seharusnya mengetahui potensi perikanan serta batas-batas wilayahnya sebagai dasar untuk mengatur (meregulasi) pengelolaan sumberdayannya, seperti penentuan jenis dan tipe kegiatan perikanan yang sesuai.
2.Daerah di tuntut bertanggung jawab atas kelestarian dan kelangsungan sumberdaya kelautan dan perikanan di daerahnya
3.Membuka peluang yang lebih besar bagi masyarakat lokal, terutama pembudidaya ikan/ nelayan untuk terlibat dalam proses pengelolaan sumberdaya. 

Berdasarkan uraian diatas, seharusnya tidak alasan bagi kita untuk tidak memfokuskan arah pembangunan ke lautan (marine oriented) karena sudah terbukti bahwa pada saat bangsa indonesia menghadapi krisis moneter tahun 1998, maka penopang ekonomi bangsa ini benar- benar bersumber dari hasil perikan dan kelautan yang telah menolong sebagian besar rakyat indonesia dari bahaya kebangkrutan ekonomi, kelaparan, dan ketidak berdayaan.