Roemah Kreatif - Angka prevalensi penyalah guna narkotika di Indonesia pada survei tahun sebelumnya mencapai 2,20 persen atau lebih dari 4 juta orang yang terdiri dari penyalah guna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu. Sudah barang tentu jumlah angka tersebut menyebabkan dampak yang buruk bagi orang yang bersangkutan, diantaranya adalah tindak kejahatan, orang tua yang menelantarkan anaknya, perilaku seks menyimpang dan dampak buruk mengakibatkan kematian.
Berdasarkan laporan World Drugs Report tahun 2015, yang diterbitkan oleh UNODC, organisasi dunia yang menangani masalah narkotika dan kriminal, diperkirakan terdapat 246 juta orang atau 5,2 persen dari populasi dunia yang berusia 15-64 tahun, atau dapat pula dikatakan bahwa 1 dari 20 orang berusia 15-64 tahun, pernah menyalahgunakan narkotika.
Fenomena ini tentunya membuat cemas para kaum terpelejar yang menjadi bagian dari pekerja sosial. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) misalnya. Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan generasi. Salah Satu Lembaga Swadaya Masyarakat, sebut saja, Roemah Kreatif Institut, mengambil peran berantas penyalahgunaan Narkoba di tingkat Kabupaten. RoemahKreatif Institut menyimpulakan, Indonesia, Maluku, Kabupaten Seram Bagian Barat, saat ini dalam keadaan darurat Narkoba. Pasalnya tidak ada lagi wilayah Kelurahan atau Desa di Republik ini yang dapat dikatakan steril dari narkoba. Narkoba disadari atau tidak sudah ada di sekeliling kita. Narkoba sudah ada di lingkungan dan Keluarga kita.
Berdasarkan laporan World Drugs Report tahun 2015, yang diterbitkan oleh UNODC, organisasi dunia yang menangani masalah narkotika dan kriminal, diperkirakan terdapat 246 juta orang atau 5,2 persen dari populasi dunia yang berusia 15-64 tahun, atau dapat pula dikatakan bahwa 1 dari 20 orang berusia 15-64 tahun, pernah menyalahgunakan narkotika.
Fenomena ini tentunya membuat cemas para kaum terpelejar yang menjadi bagian dari pekerja sosial. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) misalnya. Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan generasi. Salah Satu Lembaga Swadaya Masyarakat, sebut saja, Roemah Kreatif Institut, mengambil peran berantas penyalahgunaan Narkoba di tingkat Kabupaten. RoemahKreatif Institut menyimpulakan, Indonesia, Maluku, Kabupaten Seram Bagian Barat, saat ini dalam keadaan darurat Narkoba. Pasalnya tidak ada lagi wilayah Kelurahan atau Desa di Republik ini yang dapat dikatakan steril dari narkoba. Narkoba disadari atau tidak sudah ada di sekeliling kita. Narkoba sudah ada di lingkungan dan Keluarga kita.
Olehnya itu, dibawah komando Suneth Farham selaku direktur LSM Roemah Kreatif Institut, bekerja sama dengan BNN Provinsi Maluku menggelar sosialisasi bahaya Narkoba pada tingkat pelajar di Kabupaten Seram bagian Barat. Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Kairatu, Sekolah Menengah Pertama (SM)P Kristen Seram Barat dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Seram Barat menjadi sasaran sosialisasi bahaya Narkoba tersebut.
“Lebih Baik Mencegah Dari pada Mengobati Yang Sudah Terkena Narkoba”, Farham menekan kalimat ini berkali-kali dalam agenda sosialisasi tersebut.
Menurutnya, Penyalahgunaan Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang bersatu padu dalam suatu gerakan bersama mencegah penyalahgunaan Narkoba.
Keterlibatan Roemah Kreatif Institut dalam rangka lakukan sosialisasi anti Narkoba pada tingkat Pelajar sekaligus juga disisipkan agenda worskop Pembelajaran Kreatif bagi siswa-siswa. Kegiatan ini sangat penting sekali dalam rangka menumbuhkan semangat belajar siswa dalam mengelola kreatifitas siswa di luar mata pelajaran.
Dampak sosilisasi yang digelar diantaranya, Menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta pelajar untuk tahu bahaya narkoba, baik dari sisi negative bagi kesehatan dan juga efek bagi keharmonisan keluarga. Dampak kepedulain, kesadaran itulah yang dapat meyikapi sikap pelajar bagamiana bisa membatasi diri dalam pergaulan ketika berhadapan pada lingkungan teman atau sahabat dan keluarga atas penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, dengan upaya-upaya yang berbasiskan tingkat pelajar mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen sekolah (guru dan Siswa), Roemah Kreatif hadir dengan dengan motto “Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati”.
Dukungan pemahaman dan penguatan pada orang tua dan pelajar merupakan upaya yang mampu mencegah penyalahgunaan narkoba. Orang tua harus bersikap tegas dalam mencermati permasalahan anak-anak pelajar diberbagai sudut kehidupan pergaulan. **
Dampak sosilisasi yang digelar diantaranya, Menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta pelajar untuk tahu bahaya narkoba, baik dari sisi negative bagi kesehatan dan juga efek bagi keharmonisan keluarga. Dampak kepedulain, kesadaran itulah yang dapat meyikapi sikap pelajar bagamiana bisa membatasi diri dalam pergaulan ketika berhadapan pada lingkungan teman atau sahabat dan keluarga atas penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, dengan upaya-upaya yang berbasiskan tingkat pelajar mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen sekolah (guru dan Siswa), Roemah Kreatif hadir dengan dengan motto “Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati”.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKegiatan Sosialisasi Bahaya NAFZA sudah sejak lama dan banyak lembaga atau organisasi yang telah lakukan itu.
BalasHapusBeta sangat mendukung sekali langkah ROEMAH KREATIF.
Maaf,saran saya :
Bung Farham bisa lakukan tindakan yang lebih kreatif lagi yaitu "Tindakan Preventife dan Evaluasi Kontinue" terhadap pelajar dan juga para korban.
Terus semangat untuk berbuat.